Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Pada Sahabat Yang Pergi, Kusampaikan

Gambar
Tak ada memorial yang dapat kubuat Tak ada kata pula yang tersampaikan dengan dalam Hanya isyarat-isyarat sesal dan kekosongan Membunuhi waktu dan diri sekian lamanya Tak jua menemukan momentum, ahh... Hidup selalu misterius Meski banyak reka dan pedoman Bukankah orang-orang mengumbar kata tentang hidup (?) Tak pernah mampu memberi jawab pada makna tersirat Kata tak pernah cukup mewujudkan rasa Bagaimana cara mengembalikan perasaan (?) Hanya sesal yang mengisi ketidakbergunaan Menjadi hampa pada sisa-sisa hari Dan menjadi tua tak pernah bisa dielakkan Pasa sahabat yang pergi, kusampaikan Kita memang berubah materi Hanya sesaat berganti tujuan Kadang bernyawa dan kadang diam dalam tanah Luput dari pikiran-pikiran hidup Semoga ku dapat menyampaikan kerinduan-kerinduan tak terperikan Pada Sahabat yang pergi, kusampaikan

Rutin membunuh

Bocah berusia enam tahun bahkan kurang, bangun berenggan-enggan pukul enam pagi bahkan kurang Ada sepasang dewasa yang berharap banyak  Pada imaji dan harapan akan hal yang indah tentang esok Dinginnya pagi dan air mandi tak menyemangati Seragam sewarna bendera telah menanti usai mandinya Belajar begitu berat, tapi bermain siapa yang bisa menyangkal (?) Remaja tersentak dengan keinginannya Hidup begitu menggairahkan akan hal-hal yang memicu adrenalin dan nafsu Belajar begitu banyak sejak bocah sampai-sampai begitu banyak yang mesti terlupa Apakah itu berguna? Entahlah mengingatnya saja begitu sulit. Belajar begitu banyak, melupai begitu banyak Merasakan gairah sepertinya lebih menarik Seorang mahasiswa kebingungan dengan tujuannya Jemu dengan semua silabus bertumpuk Gamang dengan tujuan praktis dan ideal dan identitas Pada nilai-nilai yang begitu ribet tuk diterapkan Akhirnya hampir selalu begitu-begitu saja Bergelut pada kebutuhan-kebutuhan dari impak Dewasa berebut mengais harapa...