Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Basa-basi Penikmat Pemilu

Rabu, 17 april 2019 Selamat! Pemilu (Pemilihan Umum) serentak telah berlangsung. Pemilu serentak telah berlangsung. Ramai-ramai orang memperlihatkan  tera keikutsertaannya terlebih di media sosial. Berseling pula berbagai pernyataan singkat maupun paragraf testimoni keterlibatan dalam pemilu tersebut. Ada yang penuh harap calon yang didukungnya menang, ada yang mengguratkan doa untuk kemenangan peserta kontestasi politik (baca: pemilu ), ada yang berkeluh kesah sulitnya birokrasi lokal panitia pemilihan, dan tak sedikit yang bertendensi mengajak/memilih calon yang didukungnya. Ya, begitulah basa-basi para penikmat Pemilu. Merasa jemawa seakan ikut menyelamatkan negara dari kegagala n atau kehancu ran para oposan yang dianggap tak pantas memim pin. Berimajinasi seakan calon dukungannya adalah pilih an paling nyata yang mampu menyelam atkan bangsa . Ikut serta dalam memilih seakan merasa terlibat jauh dan dalam di kancah perpolitikan negara yang carut-marut. Dan kli...

Terimakasih

Terucap kata terimakasih pada Ibunda yang menyilakan ruang dan kesempatan untuk setiap anak yang ingin mengenal dunia. Ruang baru ternyata sangat luas bagi pemikiran terlebih pada setiap langkah bertindak. Tanpa Bapak yang memberi visi kehidupan mungkin setiap anak tak mengenal dirinya terlebih dunianya. Kami hanya seonggok kebodohan bila itu semua tak anak nikmati dan menelaahnya. Terimakasih Terimakasih untuk realitas dan pengalaman yang mencambuk diri pada titik-titik kesadaran walaupun semu. Anak mencoba memahami itu semua. Segala kontradiksi dan paradigma membentur diri waktu demi waktu membawa kami pada pilihan kehidupan. Moralitas, esoklah kita hayati. Kini, tempalah kami dengan saudara kekal mu sang waktu menyintas dunia. Semoga kebijakan adalah buah kehidupan.  Terimakasih pada masalah. Tanpamu tak ada nilai luhur yang terjadi. Berikanlah selalu amarahmu untuk kami selalu belajar mengerti pada diri dan kapasitas. Memahami orang lain utuh sebagai manusia. Tanpamu tak lengka...

"kalut malut"

Ya, opini dan paradigma kita dibuat kalut malut (baca: kacau). Bagaimana tidak, sebuah lembaga yang dibentuk pemerintah pusat bernama BODT (Badan Otoritas Danau Toba) yang mengklaim sebagai wujud dari terobosan mutakhir bagi pengembangan wilayah danau Toba terlebih pada ruang pariwisata yang memang dianggap sebagai potensi utama danau Toba, mulai memunculkan prasangka dan polemik mendasar yang bersentuhan dengan masyarakat lokal (masyarakat adat kab. Samosir). Hal ini semakin mencuat dengan munculnya lembaga hasil konsetrasi kinerja BODT bernama BOPDT (Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba) yang memegang peran dalam menangani secara khusus sektor wisata danau Toba membuat jurang pemisah antara kepentingan "kaum bermodal" dan masyarakat yang hidup dari wilayah danau Toba. BOPDT yang berperan dalam membuat kebijakan-kebijakan politis dalam membuka ruang hadirnya sokongan pendukung wisata danau Toba termasuk menghadirkan para pemodal/investor agar mau menanamkan "uang...

Petir Menyambar Malam Ini

Petir malam ini membikin mata berpicing Sekelebat silau putih membuat roman bergidik Ngeri! Hujan malam ini berkawan petir Petir yang saling bersahutan cahaya bias Memberi perasaan was-was pada malam Aneh (?)  Petir malam ini menunjukkan diri kita Pada apa yang seharusnya "memahami" Pada hidup yang terlanjur tak alami cum mati Ketakutan (?) Hujan dan petir malam ini Bagaikan sirene  Hei! Kembalilah belajar! Kau tak belajar sekian tahun waktu ini.