Duka, membawaku kembali disini


Bila kau ingat, kota ini tak asing buatku
Begitu juga tak asing dalam memorimu
Kota yang dingin dengan kopinya yang nikmat
Sorenya kerap basah dan lembab diatas aspal
Saat-saat yang nikmat menyesap kopi maupun menenggak tuak
Kota ini, tak begitu asing bahkan untukmu

Kau pasti ingat, beberapa tahun yang lalu
Tak begitu lama, kupikir lima-delapan tahun lalu, entahlah
Masa dimana wajah kita segar dan ceria
Dipenuhi gairah dan semangat bersatu
Menembus jarak dan batas keraguan sesaat
Ya jarak, jarak antara Medan dan kota dingin ini
Kala kita meraihnya bersama

Ada harap masa depan terajut di kota kecil ini
Olehmu begitu juga olehku 
Pada secercah masa yang indah dikepala
Saat kita menggantungnya dibalik studi
Karibku menyediakan tempat yang hangat
Pada masa depan yang dingin itu
Di kota yang dingin dengan kopinya yang nikmat 

Kota dingin ini menyimpan banyak keindahan
Merajut kisah dan asa kita yang terlupakan
Saat-saat kita dan karibku menyapanya
Melintasi tepi danau indah penuh hijau 
Menyapa airnya yang dingin namun sejuk
Tertawa dalam gairah yang kita mengerti
Kala kita menyatu bersama

Sesekali pernah kita berkeliling,.. 
Pada ujung-ujung tanahnya yang curam
Tempat dimana mata kita bebas tak berbatas
Dihembusi angin dingin dan indahnya panorama
Kau tahu? Tangan kita saling menggenggam kala itu
Saat dimana karibku mengerti akan sebuah rasa

Saat ini, aku menyambut kembali kota dingin ini
Dalam hidup kita yang jauh telah berbeda
Hanya ingatan yang kita simpan bersama
Karibku? Telah pergi dari kota dingin ini 
Bahkan sebelum kami berbincang dan berpamitan
Kau telah membangun hidupmu dengan baik
Dan aku mencoba meraih puing-puingnya untuk hidupku

Duka, membawaku kembali disini



Siborongborong, saat penghujan yang dingin. 2022





Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 tahun sudah

Pada Sahabat Yang Pergi, Kusampaikan

Beberapa Paragraf Untuk Gembel