Bagaimana Menguasai Forum?
Kemampuan berbicara, berdebat dan berdiplomasi dalam lingkup kelembagaan atau organisasi adalah sebuah kemampuan yang harus dimiliki setiap kader atau orang-orang yang terlibat didalamnya. Dengan kemampuan tersebut berbagai situasi dalam lembaga/organisasi yang biasanya diletakkan pada kesepakatan demokrasi berbentuk forum. Wadah berbentuk forum adalah ruang dimana interaksi dan pertukaran pikiran terjadi secara bebas sehingga kemampuan berbicara, berdebat dan berdiplomasi sangat dibutuhkan sehingga tema yang dikaji dalam forum memiliki arah dan jawaban yang bersifat konstruktif (terbangun secara positif). Kemampuan tersebut juga berguna dalam mencegah dan menganulir kesepakatan-kesepakatan yang bersifat impulsif (sesuka hati) dan berujung pada kontra-produktif pada proses lembaga/organisasi.
Pada berbagai lembaga/organisasi kemampuan dalam bidang komunikasi seperti berbicara, berdebat, dan berdiplomasi memang dipelajari sebagai salah satu bidang yang harus dimiliki lembaga/organisasi sebab pada secara fundamental kinerja lembaga/organisasi banyak bersentuhan pada hal-hal yang bersifat kebijakan dan politis sehingga kemampuan menghasilkan kebijakan dengan pertimbangan yang mendalam dan berdasar adalah keharusan. Namun, banyak lembaga/organisasi lalai atau bahkan tidak menjadikan wacana pembelajaran akan kemampuan komunikasi sebagai salah satu tugas dari kader maupun keanggotaannya. Permasalahan teknis dan roda organisasi cenderung menjadi tugas domestik yang selalu dikerjakan. Oleh sebab itu maka wajar adanya banyak lembaga/organisasi yang lemah dalam ruang-ruang forum yang mengkaji atau memperdebatkan sebuah tema yang krusial.
Dalam lembaga/organisasi, wadah forum sebagai media berdemokrasi mengedepankan pertimbangan akal sehat dan kepentingan pubilik sebagai fondasi memutuskan sebuah tema dan kebijakan. Oleh sebab itu wacana-wacana bernuansa akal sehat dan kepentingan pubilik haruslah dikedepankan terlepas pada kepentingan maupun kekuatan struktural. Wacana dalam forum tak dapat diintervensi oleh kedudukan dalam struktural sehingga setiap kader/anggota memiliki kebebasan dan kekuatan yang sama dalam memilih dan memutuskan tema/kebijakan yang dibahas. Oleh sebab itu kemampuan komunikasi (bicara, debat dan diplomasi) sangat berpengaruh pada kesepakatan umum yang ingin diambil. Mempelajari dan memahami proses komunikasi ini akan sangat berguna bagi lembaga/organisasi terlebih pada kader maupun anggotanya.
Pra-syarat yang harus dibangun dalam menguasai forum adalah keberanian diri untuk berbicara terhadap forum/publik. Hal ini sangat penting menimbang semua hal akan menjadi sia-sia atau tidak terkontrol bila keberanian untuk berbicara terhadap forum/publik tidak muncul. Terlepas dari bobot dan kualitas komunikasi menjadi perihal berikutnya yang harus dilatih, keberanian untuk berbicara terhadap publik harus selalu diungkapkan dan dilatih dalam suasana-suasana forum/publik. Secara sederhana membiasakan diri adalah kunci memahami kinerja diri dalam forum. Bila kebiasaan ini telah terbangun niscaya kemampuan komunikasi akan tumbuh secara perlahan-lahan dan pasti sejauh kita tetap membiasakan diri dalam forum secara rutin.
Bila pra-syarat awal telah kita miliki, berikutny adalah bagaimana mempelajari dan memahami teknik komunikasi yang baik dan benar dalam suasana forum/publik. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terarah dan mengandung nilai-nilai dari tema/ kebijakan yang dikaji. Oleh sebab itu wawasan mengenai tema/kebijakan yang dikaji haruslah dimengerti dan dipahami alur mekanismenya secara nalar. Dengan menguasai wawasan tema/kebijakan kajian dalam forum kita akan mampu berdebat maupun berdiplomasi perihal hal tersebut dangan orang/pihak lain dan mencoba mengadu opini tersebut dalam kepentingannya dalam forum. Semakin kita memahami tema/kebijakan kajian dengan nalar maka kemampuan dan kekuatan kita dalam berargumen dan beropini akan semakin kuat pula dalam mempengaruhi wawasan dan nalar orang lain dalam forum tersebut. Keputusan dan kesepakatan yang akan diambil pun akan melalui mekanisme pengkajian akal sehat dan pertimbangan umum yang lebih dalam menimbang argumen dan opini yang kita sampaikan. Dengan itu keputusan yang berkualitas akan hadir.
Teknik berbicara dalam forum pun harus selalu diperhatikan alih-alih diperlajari. Dalam hal ini kebiasaan dalam forum tidak menjadi semata-mata kita menjadi mahir dalam berkomunikasi. Teknik berbicara dalam forum harus dipahami secara psikologis dan teknis. Selain memahami tema/kebijakan kajian, kemampuan improvisasi komunikasi dalam menyampaikan argumen haruslah dimiliki sehingga opini yang ingin kita sampaikan dapat diikuti dan dipahami orang lain. Singkatnya adalah bagaimana kita membawa imaji orang lain dalam suasana opini yang kita bangun sehingga orang lain pun mencoba untuk menempatkan diri pada suasana opini yang kita sampaikan. Kemampuan berimprovisasi dalam argumen tersebut dapat kita peroleh dengan mempelajarinya dari orang-orang yang lebih mahir atau memperbanyak literasi (bahan bacaan) yang bertema komunikasi publik. Memperbanyak bahan literasi akan mempermudah kita dalam membentuk argumen dan opini maupun improvisasi secara leluasa dengan tetap mengindahkan pertimbangan nalar dan kepentingan umum.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam komunikasi adalah kemampuan berbahasa yang baik. Hindarilah penggunaan bahasa slang (tidak baku) yang mungkin akan sulit dipahami forum. Begitu juga dengan penggunaan istilah-istilah prokem (tidak umum) yang terkadang tidak semua orang memahami istilah tersebut. Bahasa yang baik mengacu pada standar bahasa umum (dalam hal ini bahasa Indonesia yang baik) sehingga setiap orang memahami maksud dari argumen maupun opini kita. Hindari penggunaan improvisasi yang bersifat pribadi dan bertele-tele diluar konteks tema/kajian sebab akan mengurangi daya fokus dan imaji orang lain yang ingin kita bawa dalam suasana argumen maupun opini kita. Komunikasi dengan penggunaan kata dan kalimat yang efisien adalah sebuah kewajiban dalam menyampaikan argumen dan opini. Disamping itu membawan suasana forum dalam iklim yang rileks akan semakin mendukung tercapainya keputusan umum yang baik dan tidak bersifat impulsif. Berlatih dan membiasakan diri adalah kunci dalam menguasai forum disamping semua hal diatas.***
Pada berbagai lembaga/organisasi kemampuan dalam bidang komunikasi seperti berbicara, berdebat, dan berdiplomasi memang dipelajari sebagai salah satu bidang yang harus dimiliki lembaga/organisasi sebab pada secara fundamental kinerja lembaga/organisasi banyak bersentuhan pada hal-hal yang bersifat kebijakan dan politis sehingga kemampuan menghasilkan kebijakan dengan pertimbangan yang mendalam dan berdasar adalah keharusan. Namun, banyak lembaga/organisasi lalai atau bahkan tidak menjadikan wacana pembelajaran akan kemampuan komunikasi sebagai salah satu tugas dari kader maupun keanggotaannya. Permasalahan teknis dan roda organisasi cenderung menjadi tugas domestik yang selalu dikerjakan. Oleh sebab itu maka wajar adanya banyak lembaga/organisasi yang lemah dalam ruang-ruang forum yang mengkaji atau memperdebatkan sebuah tema yang krusial.
Dalam lembaga/organisasi, wadah forum sebagai media berdemokrasi mengedepankan pertimbangan akal sehat dan kepentingan pubilik sebagai fondasi memutuskan sebuah tema dan kebijakan. Oleh sebab itu wacana-wacana bernuansa akal sehat dan kepentingan pubilik haruslah dikedepankan terlepas pada kepentingan maupun kekuatan struktural. Wacana dalam forum tak dapat diintervensi oleh kedudukan dalam struktural sehingga setiap kader/anggota memiliki kebebasan dan kekuatan yang sama dalam memilih dan memutuskan tema/kebijakan yang dibahas. Oleh sebab itu kemampuan komunikasi (bicara, debat dan diplomasi) sangat berpengaruh pada kesepakatan umum yang ingin diambil. Mempelajari dan memahami proses komunikasi ini akan sangat berguna bagi lembaga/organisasi terlebih pada kader maupun anggotanya.
Pra-syarat yang harus dibangun dalam menguasai forum adalah keberanian diri untuk berbicara terhadap forum/publik. Hal ini sangat penting menimbang semua hal akan menjadi sia-sia atau tidak terkontrol bila keberanian untuk berbicara terhadap forum/publik tidak muncul. Terlepas dari bobot dan kualitas komunikasi menjadi perihal berikutnya yang harus dilatih, keberanian untuk berbicara terhadap publik harus selalu diungkapkan dan dilatih dalam suasana-suasana forum/publik. Secara sederhana membiasakan diri adalah kunci memahami kinerja diri dalam forum. Bila kebiasaan ini telah terbangun niscaya kemampuan komunikasi akan tumbuh secara perlahan-lahan dan pasti sejauh kita tetap membiasakan diri dalam forum secara rutin.
Bila pra-syarat awal telah kita miliki, berikutny adalah bagaimana mempelajari dan memahami teknik komunikasi yang baik dan benar dalam suasana forum/publik. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terarah dan mengandung nilai-nilai dari tema/ kebijakan yang dikaji. Oleh sebab itu wawasan mengenai tema/kebijakan yang dikaji haruslah dimengerti dan dipahami alur mekanismenya secara nalar. Dengan menguasai wawasan tema/kebijakan kajian dalam forum kita akan mampu berdebat maupun berdiplomasi perihal hal tersebut dangan orang/pihak lain dan mencoba mengadu opini tersebut dalam kepentingannya dalam forum. Semakin kita memahami tema/kebijakan kajian dengan nalar maka kemampuan dan kekuatan kita dalam berargumen dan beropini akan semakin kuat pula dalam mempengaruhi wawasan dan nalar orang lain dalam forum tersebut. Keputusan dan kesepakatan yang akan diambil pun akan melalui mekanisme pengkajian akal sehat dan pertimbangan umum yang lebih dalam menimbang argumen dan opini yang kita sampaikan. Dengan itu keputusan yang berkualitas akan hadir.
Teknik berbicara dalam forum pun harus selalu diperhatikan alih-alih diperlajari. Dalam hal ini kebiasaan dalam forum tidak menjadi semata-mata kita menjadi mahir dalam berkomunikasi. Teknik berbicara dalam forum harus dipahami secara psikologis dan teknis. Selain memahami tema/kebijakan kajian, kemampuan improvisasi komunikasi dalam menyampaikan argumen haruslah dimiliki sehingga opini yang ingin kita sampaikan dapat diikuti dan dipahami orang lain. Singkatnya adalah bagaimana kita membawa imaji orang lain dalam suasana opini yang kita bangun sehingga orang lain pun mencoba untuk menempatkan diri pada suasana opini yang kita sampaikan. Kemampuan berimprovisasi dalam argumen tersebut dapat kita peroleh dengan mempelajarinya dari orang-orang yang lebih mahir atau memperbanyak literasi (bahan bacaan) yang bertema komunikasi publik. Memperbanyak bahan literasi akan mempermudah kita dalam membentuk argumen dan opini maupun improvisasi secara leluasa dengan tetap mengindahkan pertimbangan nalar dan kepentingan umum.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam komunikasi adalah kemampuan berbahasa yang baik. Hindarilah penggunaan bahasa slang (tidak baku) yang mungkin akan sulit dipahami forum. Begitu juga dengan penggunaan istilah-istilah prokem (tidak umum) yang terkadang tidak semua orang memahami istilah tersebut. Bahasa yang baik mengacu pada standar bahasa umum (dalam hal ini bahasa Indonesia yang baik) sehingga setiap orang memahami maksud dari argumen maupun opini kita. Hindari penggunaan improvisasi yang bersifat pribadi dan bertele-tele diluar konteks tema/kajian sebab akan mengurangi daya fokus dan imaji orang lain yang ingin kita bawa dalam suasana argumen maupun opini kita. Komunikasi dengan penggunaan kata dan kalimat yang efisien adalah sebuah kewajiban dalam menyampaikan argumen dan opini. Disamping itu membawan suasana forum dalam iklim yang rileks akan semakin mendukung tercapainya keputusan umum yang baik dan tidak bersifat impulsif. Berlatih dan membiasakan diri adalah kunci dalam menguasai forum disamping semua hal diatas.***
Komentar
Posting Komentar