(Seri Burung Peliharaan I) Sangkar Burung; Memilih dan Melengkapi Aksesoris

Kredit: YouTube/awantangine


Dalam memelihara burung (konteks burung pengicau), sangkar adalah hal yang mutlak tersedia. Bagaimana tidak sebab sangkar adalah tempat tinggal/hidup burung peliharaan. Hal ini tidak termasuk kandang seperti kandang unggas seperti ayam atau bebek yang mungkin juga dapat menjadi tempat hidup burung peliharaan, namun biasanya kandang terkhusus pada burung hanya digunakan perihal penangkaran/pembiakan burung (reproduksi). Sangkar burung dalam hal ini adalah sangkar burung peliharaan pada umumnya. Umumnya adalah sangkar gantung meskipun beberapa sangkar burung ada yang sifatnya tidak harus digantung melainkan diletak pada bidang yang datar seperti lantai atau rak datar.

Karena menjadi hal yang mutlak dalam konteks memelihara burung, keberadaan sangkar haruslah terpenuhi. Baik itu yang dibuat secara mandiri atau membeli yang sudah tersedia di kios-kios pasar burung yang menyediakan. Bila untuk membuat sendiri sangkar cukup sulit dan merepotkan, membeli yang sudah tersedia pun tidak menjadi masalah. Namun, sebelum membeli sangkar burung ada baiknya memperhatikan beberapa hal dibawah ini agar sesuai dengan keinginan serta kebutuhan burung peliharaan itu sendiri. Adapun hal-hal tersebut yaitu:
1. Memilih Sangkar
Sangkar burung yang tersedia di pasaran sangat beragam. Mulai dari harga, bentuk/model sangkar, bahan sangkar (umumnya dari kayu-bambu dan besi), dan ukuran yang kesemuanya itu merujuk pada kualitas dari sangkar dan kebutuhannya pada burung. Sangkar burung yang paling umum berbentuk persegi panjang/ balok dan bulat/oval. Walaupun ada beberapa model sangkar diluar bentuk umum itu. Cukup banyak produsen sangkar burung yang sudah terkenal dikalangan pencinta burung seperti Ebod Jaya, Oriq Jaya, BnR, Sangkar Radja, dsb yang mutu dan kualitas sangkarnya sudah teruji dan otomatis terbilang cukup mahal untuk ukuran harga sangkar burung pada umumnya.  Namun bukan berarti tidak banyak produsen sangkar burung "industri rumahan" yang menyediakan sangkar burung dengan harga yang relatif lebih murah. Namun ini merujuk pada kemampuan daya beli serta memilih kualitas sangkar. Pilihlah sesuai dengan kemampuan dan keinginan anda.
Sebelum membeli sangkar, ketahuilah jenis burung apa yang akan anda pelihara sebab ini akan berpengaruh pada kenyamanan burung dan juga kenyamanan anda. Misalnya anda berencana memelihara burung kacer (kucica kampung) yang ukuran tubuhnya cukup besar namun anda membeli sangkar yang tergolong kecil untuk ukuran burung kacer untuk bergerak leluasa atau anda membeli sangkar yang tergolong besar namun menempatkan burung peliharaan yang terbilang kecil seperti pleci atau parkit akan terlihat boros tempat serta tak enak dipandang mata. Oleh karena itu sesuaiikan ukuran kandang dengan ukuran burung peliharaan. Janganlah memilih sangkar yang terlalu besar atau terlalu kecil bagi burung agar kita tidak kesulitan dalam pemeliharaannya. Pemilihan ukuran sangkar burung memang tidak dipatok oleh ketentuan di atas namun ada baiknya menyesuaikan dengan kenyamanan burung. Biasanya para pencinta burung peliharaan dan pemilik kios sangkar burung sudah mengerti ukuran umum yang biasa dipakai berdasarkan jenis burung yang ingin kita pelihara. Sehingga tidak terlalu sulit untuk memilihnya. Hal ini juga termasuk pada model/bentuk dan bahan sangkar. Beberapa burung seperti murai batu yang memiliki ekor yang panjang biasanya dipakai sangkar bermodel bulat/oval sehingga tidak merusak ekor, karena sangkar persegi panjang/balok yang memiliki sudut/siku membuat ekor murai batu selalu bersentuhan pada jerjak/kisi-kisi sangkar. Walaupun umumnya sangkar burung yang dipakai berbahan kayu-bambu namun ada juga sangkar gantung yang berbahan besi sebab ada beberapa burung yang cukup senang bergelayut di jerjak sangkar seperti jenis burung parkit dan love-bird sehingga bila memakai sangkar kayu-bambu dikhawatirkan akan cepat rusak. Diatas itu semua sesuaikanlah ukuran, model dan kualitas sangkar dengan keinginan dan kemampuan beli terutama kenyamanan burung peliharaan.
2. Aksesoris Sangkar
Setelah memilih sangkar, hal berikutnya yang harus dipenuhi adalah aksesoris sangkar. Dalam hal ini adalah penunjang hidup burung didalam sangkar yang diantaranya adalah tangkringan/tenggeran, wadah pakan dan minum, serta kain penutup sangkar (kerodong). Tangkringan/tenggeran adalah tempat burung peliharaan bertengger seperti kebiasaan burung di alam liar. Umumnya berbahan kayu yang lurus. Namun ada juga beberapa modifikasi tangkringan berbahan plastik sehingga lebih awet. Biasanya burung lebih menyukai tangkringan berbahan kayu asli. Pilihlah tangkringan berbahan kayu yang keras sehingga lebih awet dan tidak mudah lapuk serta memiliki kulit dengan tekstur yang cukup kasar sehingga kaki burung nyaman dalam mencengkram. Ada beberapa pilihan seperti ranting kayu asam jawa, nangka, jambu, mahoni, dsb. Beberapa kios penjul sangkar burung juga menyediakan tangkringan dari berbagai bahan dan ukuran. Bahkan beberapa penjual tangkringan burung sudah memodifikasi bentuk dan kontur tangkringan sehingga terlihat lebih menarik. Pilihlah ukuran diameter tangkringan yang sesuai dengan cengkraman burung yang akan anda pelihara. Jangan terlalu kecil atau besar untuk cengkraman kaki burung, sebab bila terlalu kecil burung akan kesulitan untuk mencengkram sebab jari kaki depan dan belakang bertabrakan saat mencengkram pula bila terlalu besar kaki burung akan mudah letih karena kaki burung harus merenggang cukup lebar saat mencengkram. Umumnya patokan yang dipakai adalah bila kaki burung mencengkram 3/4 diameter tangkringan. Berikutnya adalah wadah pakan dan minum burung. Perihal ini juga mudah mendapatkannya di kios-kios penjual sangkar burung. Membuat sendiri dari bahan-bahan bekas seperti botol air mineral juga bisa. Yang terpenting adalah wadah pakan dan minum tersedia setiap saat dalam sangkar. Bila kebetulan burung yang akan anda pelihara adalah pemakan buah seperti cucak hijau yang makanan utamanya adalah pisang buatlah gantungan buah dalam sangkar sehingga burung lebih mudah untuk memakannya. Dan yang terakhir adalah kain penutup sangkar (kerodong). Walaupun kebutuhan kerodong ini sifatnya tidak wajib, namun alangkah baiknya memiliki kerodong terutama saat awal-awal memelihara burung. Sifat burung yang sangat mudah stres apalagi bila berubah lingkungan, kerodong ini sangat membantu dalam usaha adaptasi burung. Burung yang berubah lingkungan (dari alam bebas ke sangkar) dan terlebih ke dalam lingkungan manusia sangat mudah membuat burung tertekan secara mental. Oleh kerena itu dengan adanya kerodong akan membatasi keleluasaan pandang burung pada hal yang membuatnya tertekan. Kerodong juga berguna di masa-masa burung berganti bulu (molting). Masa tersebut fisik dan mental burung sangat riskan terganggu, maka dari itu dengan adanya kerodong membantu burung tetap merasa aman dan nyaman tanpa gangguan. Ditambah lagi dengan pemakaian kerodong pada malam hari membuat istirahat burung semakin baik sebab hal-hal yang mengganggu istirahat burung dapat dihindari semisal gangguan hewan lain serta kontak dengan manusia. Pilihlah kerodong sesuai dengan ukuran sangkar dan berwarna cukup gelap sehingga saat dipakai dapat meminimalisir jangkauan pandang burung pada hal-hal  yang membuatnya tertekan.
3. Wadah Mandi dan Kandang Pengumbaran
Sebenarnya wadah mandi burung adalah bagian dari aksesoris sangkar. Namun hal ini tidak bersifat selalu wajib ada dalam sangkar seperti aksesoris sangkar yang telah disebutkan diatas. Mandi juga salah satu aktivitas burung yang sangat menentukan kondisi kesehatan burung. Dengan mandi otomatis kebersihan burung terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit. Ada beberapa cara dan model wadah mandi burung peliharaan. Seperti penyediaan cepuk yang cukup besar yang disediakan didalam sangkar secara berkala (hanya saat burung ingin mandi) saat pagi atau sore pada hari kita ingin burung mandi. Ada juga pemilik burung yang hanya memandikan burung dengan cara disemprot menggunakan alat semprot bertekanan kecil. Dan yang paling baik adalah menyediakan kandang ekstra untuk tempat mandi burung yang biasa disebut dengan kandang keramba yang terbuat dari besi dan memiliki tampungan air. Mengapa paling baik? Sebab dengan kandang keramba burung secara leluasa kita bebaskan untuk mandi sesuai kebutuhannya dan membuat sangkar lebih awet karena tidak harus selalu basah karena air saat memandikan burung terutama pada sangkar berbahan kayu-bambu.
Kandang umbaran secara umum hanya digunakan oleh pemilik burung yang menjadikan burung peliharaannya sebagai burung kontes (kompetisi). Pada dasarnya kandang umbaran adalah kandang ekstra untuk burung "berolahraga". Kandang umbaran adalah sebuah kandang yang berbentuk persegi panjang/balok berukuran cukup besar (biasanya memiliki panjang lebih dari satu meter). Tujuannya adalah melatih kondisi fisik dan pernapasan burung sehingga lebih lama dalam berkicau. Sebab dalam kandang umbaran burung dapat terbang dengan leluasa seperti di alam bebas dan ini dianggap sebagai media burung "berolahraga" karena dalam sangkar burung hanya dan terbiasa terbang diantara tangkringan saja. Namun untuk burung yang hanya sebagai peliharaan di rumah, kandang umbaran ini tak menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi sebab dengab perawatan yang baik burung dalam sangkar pun sudah terbilang sehat secara fisik dan mental dan pastinya akan berkicau.


Bila kesemua hal diatas telah terpenuhi, hal terakhir dalam persiapan sangkar adalah penataan aksesoris sangkar. Hal pertama yang harus dibuat adalah menata letak tangkringan dalam sangkar. Ada beberapa model tataan tangkringan yang sering dipakai pada sangkar. Seperti model tataan tunggal, sejajar, dan menyilang. Untuk model tataan sejajar dan menyilang menggunakan dua atau lebih tangkringan sesuai selera. Untuk model tataan sejajar ada yang menerapkan pola atas-bawah, dua diatas dan satu dibawah atau sebaliknya. Dan untuk pola tataan menyilang umumnya hanya memakai dua tangkringan yang saling bersilangan atas dan bawah. Pada akhirnya sesuaikanlah dengan sifat dan selera burung yang anda pelihara. Sebab setiap burung memiliki karakternya masing-masing. Anda dapat bereksperimen dengan berbagai model tataan tangkringan dan melihat bagaimana respon burung pada berbagai model tataan tangkringan tersebut. Burung yang nyaman dengan letak tangkringannya biasanya tak akan turun ke llantai sangkar begitu pula sebaliknya. Yang terpenting model tataan tangkringan tidak mengganggu ruang gerak burung dalam sangkar.

Ini adalah  kebutuhan mendasar dalam memelihara burung (pengicau). Dengan memenuhi hal-hal diatas niscaya kita siap "meminang" burung yang kita inginkan. Walaupun demikian, mencari alternatif informasi tambahan lain khususnya pada orang-orang yang sudah awam dalam memelihara burung adalah langkah yang lebih baik. Memahami latar belakang burung yang kita pelihara dan cara-cara merawatnya adalah kunci untuk memaksimalkan usaha memelihara burung yang tentunya kita senangi. Dengan itu pula kita berusaha menghindari resiko buruk yang mungkin terjadi pada burung seperti stres dan mati. Indikasi burung yang sehat secara fisik dan mental adalah memiliki fisik dan tampilan yang prima serta rajin dalam berkicau. Dengan itu kita menikmati upaya-upaya yang kita buat dalam memelihara burung. 

Selamat mencoba...




Note: Ditulis berdasarkan pengalaman memelihara beberapa burung pengicau. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 tahun sudah

Pada Sahabat Yang Pergi, Kusampaikan

Beberapa Paragraf Untuk Gembel