Ou.., Toba,


Kuperhatikan, banyak yang mendamba mu
Apakah mereka benar-benar senang pada mu 
Atau hanya mereka, peduli pada kesenangannya
Kesenangannya merias dirimu dengan perangainya
Ou.., Toba, masihkah kau sama ? 

Kuperhatikan, banyak yang coba menolong mu
Menolong mu dari apa sebenarnya?
Tak pernah sedikitpun kudengar kau meraung
Atau menunjukkan sikap yang tercela
Yang kulihat semakin banyak teman baru mu berwarna jingga-merah mirip nila, yang katanya serakah 
Bukankah dulu mereka yang mendamba itu
Kenapa kini mereka berbeda?
Bahkan, 
Sahabat mu "ihan batak" sudah lama tak bersua sama
Apakah kau sedih? Entahlah 

Ou.., Toba, kau melahirkan aku
Dari sejarah panjang yang kau saksikan sendiri
Dari kami yang menemani mu
Sampai yang sudi menggerayangi mu dengan kasar
Dari pemuja yang bersahabat
Sampai pemilik Tuhan yang serakah
Sejahat itukah Tuhan mereka? 
Yang kutahu kau tak pemarah

Ou.., Toba yang apa adanya
Tubuh air mu semakin cemar saja
Dari keburukan-keburukan orang disekitar mu
Yang betah berlama-lama dengan kotorannya
Yang menyapu sela rumahnya dan membuangnya kepadamu
Dan merasakan kesejukan bagi dirinya
Apa yang salah?
Entahlah

Tapi Toba, tenang saja
Nafas ku tak panjang, begitu juga mereka
Aku pendoa bagi tubuh mu
Menerima berkat dari air, isi dan ranting mu 
Usia ku tak relevan dengan dirimu
Bahkan seluruh peradaban kami
Ou.., Toba. Terimakasih untuk nikmat sampai kini


Sibaganding, 28 April 2022






Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 tahun sudah

Pada Sahabat Yang Pergi, Kusampaikan

Beberapa Paragraf Untuk Gembel