Pada Pojok - Aku Menemui
Pada ruang cahaya memojok
Oleh bias surya sore pukul lima
Ditepi jalan lintas kecamatan yang berlubang
Berdampingan dengan jurang yang bertemu ujung pinus
Anginnya sejuk membawa bau air danau
Pada Pojok - Aku Menemui
Cahaya memojok itu membiaskan bentuk isi ruang
Meja kayu mengkilap serta kursi plastik yang tampak baru
Diatasnya tersaji perlengkapan makan
Dengan sebuah asbak plastik tentunya
Merokok adalah ikhtiar pada ruang itu
Pada pojoknya - aku bersanding
Hari-hari semakin tua
Pada hati yang tak kunjung menerima
Pada usia-usia yang kosong
Jalan lintas kecamatan serasa tak berdaya
Mengusik pikiran dari sebuah ideal yang tak arif
Pada pojoknya - kuhempaskan diri
Aku teringat pada pojok-pojok yang kusinggahi
Sedikit maupun banyak kerap kulupakan
Seperti hal-hal lainnya yang terlupakan.
Tergantikan kekhawatiran baru yang doyan merayu
Bukankah kita semua senang dengan kekhawatiran?
Bukahkah kita semua senang dengan spekulasi?
Aku setuju,
Hari itu semakin tinggi
Surya berganti peran dengan bulan
Mengisi hari dengan setia
Yang sesekali ditemani badai dan rintik
Aku berjalan menjauhi ruang dengan pojok itu
Menuju pojok lainnya dikemudian hari
Pada Pojok - Aku Menemui
Parsoburan, 25 April 2022
Komentar
Posting Komentar